Kamis, 17 April 2008

Mempertebal iman anda melalui perbandingan dengan kitab Injil yang sekarang

Al Qur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagai penyempurna pastilah adalah kitab yang paling sempurna, hal ini telah difirmankan oleh Allah SWT yang artinya, “Dan kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab – kitab (yang diturunkan sebelumnya), dan batu ujian terhadap kitab – kitab yang lain itu. (Q.S.Al Maidah 48)

Dalam hal ini bukan berarti bahwa ajaran yang dibawakan oleh Nabi Musa, Nabi Isa, dan para Nabi yang lain keliru, Tidak!karena turunnya kitab – kitab tersebut datangnya dari Allah SWT jadi sangat mustahil untuk keliru. Hanya saja kitab – kitab yang diturunkan dahulu hanya berlaku untuk kaum tersebut dan setelah Al Qur’an turun maka bergantilah semua ajaran karena Al Qur’an sudah menjadi penyempurna semua kitab terdahulu.

Contohnya yaitu:

  • Dari segi pengampunan dosa

a)dalam Injil yang sekarang disebutkan bahwa :

tanpa penumpahan darah tidak terdapat pengampunan, Demikianlah Allah mencintai dunia sehingga anak-Nya yang dikasihi-Nya supaya tidak binasa semua orang yang percaya kepada-Nya, bahkan supaya bagi-Nya hidup kekal”.

b)Bandingkanlah dengan isi Al Qur’an:

Maka barang siapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(S. Al Maidah 39)

Jadi dari hal tersebut di atas jelaslah bagi kita perbedaan kesempurnaan agama Islam, dari Injil bagaimana kita menerima dengan akal sehat jika kita ingin mendapat pengampunan kita harus bertumpah darah yaitu di salib secara mengerikan, tetapi di Islam Allah menyerukan kepada umat-Nya agar bertaubat dan pasti jika orang tersebut bersungguh – sungguh maka taubatnya pasti diterima oleh Allah SWT karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  • Dari segi martabat manusia

a)dalam injil yang sekarang disebutkan bahwa :

Bahwa kami bukan anaknya hamba sahaya, tetapi kami anaknya orang yang merdeka”.

b)dalam Al Qur’an :

Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu menurut pandangan Allah ialah yang paling taqwa”. (S. Al Hujaraat 13)

Sudah jelaslah bahwa Allah tidak membeda-bedakan hambanya, tetapi pernyataan Injil malah berkembang dengan adanya diskriminasi.

  • Dari segi kemuliaan nabi Luth

a)dalam Injil disebutkan bahwa:

maka pada malam itu diperdayalah akan bapaknya minuman anggur, lalu yang sulung itupun berseketiduran dengan bapaknya maka tiada bapaknya sadar bilakah ia berbaring dan bilakah Ia bangun. Maka pada keesokan harinya kata yang sulung kepada yang bungsu: “Bahwa semalam aku telah berseketiduran dengan bapakku, marilah kita beri minum air anggur lagi dia akan malam inipun, dan pergilah engkaupun berseketiduran dengan dia, supaya kita memelihara anak buah daripada bapak kita”. Maka diberinyalah akan bapaknya minum anggur pada malam itu juga, lalu yang bungsu itupun pergilah berseketiduran dengan dia, maka tiada Luth sadar bilakah ia berbaring dan bilakah ia ia bangun. Maka kedua anak Luth itupun mengandunglah, yaitu dari bapaknya”. ( Kitab Kejadian 19 : 33 – 36).

b)bandingkanlah dengan Al Qur’an:

Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya kamu benar – benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat – umat sebelum kamu. Apakah sesungguhnya kamu patut bersetubuh dengan laki – laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat – tempat pertemuanmu? Maka jaawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Datangkanlah kepada kami azab Allah jika kamu termasuk orang – orang yang benar”. Luth berdoa : “Ya Tuhan-ku tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan ini””.(S. Ankabut 28 – 30)

Dari hal itu saja akal kita pasti berfikir bagaimana mungkin suatu agama yang mempercayai nabi menjelek – jelekkan nabi-nya sendiri, dan apakah nabi yang berbuat kezaliman seperti itu bisa berbuat zina, berbeda dengan Al Qur’an yang memuliakan Nabi karena Nabi adalah pembawa dan penyalur wahyu Allh, sudah pastilah hanya orang terpilih yang berhati dan bersikap mulia yang diserahi tugas ini.

Jadi bisakah kita menyangkal kebesaran Allah??? Tidak itulah jawaban yang benar karena Allah itu maha Segalanya.

Tidak ada komentar:

about..

Your Ad Here

Google search

about,,,,